Lebih dari 25.000 orang menjadi korban banjir di kota Krymsk akibat hujan lebat yang terus mengguyur wilayah itu dan juga menyebabkan kerusakan di kota-kota tetangga Gelendzhik dan Novorossiisk.
Perdana Menteri, Dmitry Medvedev membatalkan pertemuan yang membahas rencana Rusia menjadi tuan rumah Olimpiade 2014, untuk meninjau bencana.
Gubernur setempat menyatakan bencana banjir ini sebagai "kejutan besar" namun pihak oposisi mengkritik pemerintah telah gagal memberikan peringatan dini.
"Tragedi Krymsk adalah demonstrasi sempurna dari apa kecerobohan dan berharap-harap cemas membawa," kata Harian pro-Kremlin, Izvestia .
Harian Vedomosti mengatakan banjir di wilayah Krasnodar sama sekali bukan hal baru dan pihak berwenang menyadari risiko, terutama setelah banjir mematikan di musim panas 2002 yang juga melanda Krymsk.
"Bencana yang menunjukkan atas ketidakmampuan pemerintah untuk melindungi penduduk dari bencana alam," kata surat kabar oposisi tersebut.
Surat kabar Moskovskiy Komsomolets menyatakan bencana Krymsk bisa diramalkan dan dihindari.
Presiden Vladimir Putin, memerintahkan penyelidikan setelah melihat lokasi bencana dari helikopter.
Selain untuk korban banjir, hari berkabung nasional juga untuk mengenang 14 warga Rusia yang tewas dalam sebuah kecelakaan bus, di Ukraina, akhir pekan lalu. Bus itu terjungkal masuk ke dalam selokan, ketika dalam perjalanan menuju sebuah biara.(iyaa.com)
Love, Deny.
0 komeng:
Post a Comment