Kondisi ini membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) turun tangan. Dalam pernyataan bersama WHO dengan Kementerian Kesehatan Kamboja disebutkan, ada 61 hingga 62 anak yang dirujuk ke rumah sakit meninggal akibat penyakit yang sama -- yang namanya belum diketahui. Mayoritas kasus menimpa wilayah selatan dan tengah Kamboja.
"Kementerian dan WHO sedang menyelidiki kasus ini," kata Menteri Kesehatan Kamboja, Mam Bunheng, seperti dimuatCNN, Jumat Juli 2012. "Kemungkinan penyebab penyakit ini sedang dipikirkan. Namun, penyebab persis dan sumbernya mungkin butuh waktu sebelum akhirnya bisa terungkap."
Laporan awal dari pemerintah Kamboja, kelompok rentan terserang penyakit ini adalah anak-anak berusia di bawah 7 tahun.
Gejala serupa dialami para korban. "Termasuk campuran penyakit pernafasan, demam, gejala neurologis umum, termasuk kejang-kejang pada sejumlah pasien," kata Dr. Nima Asgari, kepala kantor perwakilan WHO di Kamboja, dalam surat elektronik kepada CNN.
Anak-anak yang terserang penyakit misterius itu dibawa ke rumah sakit di ibukota, Phnom Penh, dan ke utara, ke pusat pariwisata Siem Riep -- dua kota terbesar di Kamboja. Namun kebanyakan dari mereka tak tertolong, meninggal dalam waktu 24 jam sejak dirawat.
"Ini bisa jadi campuran sejumlah penyakit yang sudah dikenal -- virologi (virus), bakteri, atau toksikologi -- yang telah dilaporkan sebagai satu sindrom. Atau, sesuatu yang benar-benar baru," kata Asgari.
WHO, dia menambahkan, memberikan dukungan pada pemerintah Kamboja untuk melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi faktor penyebab, yang bisa memberi gambaran lebih baik soal penyakit ini. "Penyelidikan sedang dilakukan," kata dia.
Asgari menambahkan, sejuh ini tak ada tanda-tanda penyakit ini menular. Namun, dia menekankan, angka kematian tinggi akibat penyakit ini sangat mengkhawatirkan.(vivvanews)
Love, Deny.
0 komeng:
Post a Comment