1. KOLMANSKOP (Namibia) : Dikubur dalam Pasir
Jika kota tanpa penghuni hanya meninggalkan bangunan kosong dengan barang-barang yang sudah rusak, tidak halnya dengan Kolmanskop. Kota tanpa penghuni ini dipenuhi dengan pasir.
Dari wikipedia, Kolmanskop berada di tengah padang pasir Namibia, tepatnya beberapa kilometer dari Pelabuhan Luderitz, Namibia selatan. Pada tahun 1908, seorang pekerja bernama Zacharias Lewala menemukan sebongkah berlian saat ia bekerja di padang pasir itu. Ia pun melaporkan kejadian ini kepada kepala proyeknya yang bernama August Stauch, seorang yang berkebangsaan Jerman.
Setelah kejadian itu, banyak pengusaha tambang dari Jerman yang mencari peruntungan di sana. Mereka mulai membangun kota kecil dan dengan cepat, pemerintah Jerman menetapkan daerah tersebut sebagai tempat tertutup. Jerman pun tidak banyak membuang waktu dan langsung mengeksploitasi ladang berlian tersebut.
Sebuah kota modern pun dibangun di sana. Dengan pendapatannya yang tinggi, kota berlian tersebut tumbuh dengan pesat. Rumah sakit, gedung pertemuan, sekolah, bioskop, kasino dan pabrik es terdapat lengkap di sini. Kota yang dibangun dengan gaya Jerman ini pun menjadi kota pertama yang memiliki tram.
Sayangnya, kota ini mulai ditinggalkan setelah perang dunia pertama. Saat itu perdagangan berlian merosot tajam dan para penghuni di kota tersebut memilih pindah dan mencari mata pencaharian di tempat lain. Kolmanskop benar-benar ditinggalkan pada tahun 1984.
2. PRIPYAT (Ukraina): Rumah para pekerja Chernobyl
Kota ini memiliki status khusus sebagai kota yang berada di bawah pengawasan langsung Oblast Kiev walaupun sebenarnya masih dalam cakupan wilayah Raion Ivankiv. Kota ini juga diawasi oleh Kementerian Keadaan Darurat Ukraina sebagai bagian dari wilayah yang terletak dalam zona alienasi.
Pripyat didirikan pada tahun 1970 sebagai tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. Kota ini diresmikan pada tahun 1979, tetapi ditinggalkan penghuninya pada tahun 1986 pasca bencana Chernobyl. Pada masanya, Pripyat merupakan kota nuklir kesembilan di Uni Soviet dan memiliki populasi kira-kira 50.000 jiwa sebelum terjadi bencana.
Stasiun Yanov (bagian dari jalur kereta api Chernigov-Ovruch) terletak kurang dari 1 km dari pusat kota. Selain itu, kota itu juga dilintasi aliran Sungai Pripyat yang dapat dilayari.
3. SAN ZHI (Taiwan): Tempat peristirahatan yang futuristik
Kisah yang paling populer adalah kecelakaan misterius yang berakhir dengan banyak kematian dan menyebabkan terhentinya semua konstruksi(kegiatan pembangunan). Penduduk setempat percaya area tersebut berhantu.
4. CRACO (Italy): Kota pertengahan yang mempesona
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.
5. ORADOUR-SUR-GLANCE (France): the horror of WWII
menurut kesaksian orang-orang yang selamat, penduduk laki-laki dimasukan kedalam sebuah gudang dan tentara jerman menembaki kaki mereka sehingga akhirnya mereka mati secara pelan-pelan. Wanita dan anak-anak yang dimasukan ke dalam gereja, akhirnya semua mati tertembak ketika mereka berusaha keluar dari dalam gereja. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu. Dan sampai saat ini reruntuhan kampung tersebut masih berdiri dan menjadi saksi betapa kejamnya peristiwa yang terjadi saat itu.
6. GUNKANJIMA (Japan): the forbidden island
Pada tahun 1959, populasi penduduk pulau tersebut membengkak, kepadatan penduduk waktu itu mencapai 835 orang per hektar untuk keseluruhan pulau (1.391 per hektar untuk daerah pusat pemukiman), sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia.
Ketika minyak tanah menggantikan batubara tahun 1960, tambang batu bara mulai ditutup, tidak terkecuali di Gunkan Jima, di tahun 1974 Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan tambang tersebut, dan akhirnya mengosongkan pulau tersebut. Pada tahun 2003 pulau ini dimbil sebagai setting film “Battle Royal II” dan mengilhami sebuah game popular “Killer7”.
7. KADYKCHAN (Russia): memories of the Soviet Union
Kadykchan merupakan salah satu kota kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa berjuang untuk mendapatkan akses untuk memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota lain dan menempati rumah baru. Kota dengan penduduk sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah mereka dengan segala perabotannya. Jadi anda dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan berbagai barang didalam kota yang kosong.
8. KOWLOON WALLED CITY (China): A lawless city
Populasi tidak terkendali, penduduk membangun koridor lybirint yang setinggi jalan yang penuh tersumbat oleh sampah, bangunan yang sangat tinggi sehingga membuat cahaya matahari tidak bisa menyinari. Seluruh kota disinari dengan neon. Kota tersebut penuh dengan rumah pelacuran, kasino, rumah madat dan obat bius dan kokain, banyak terdapat makanan-makanan dari daging anjing dan juga terdapat pabrik-pabrik rahasia yang tidak terganggu oleh otoritas.Keadaan ini akhirnya berakhir ketika di tahun 1993, diambil keputusan oleh pemerintah Inggris dan otoritas China untuk menghentikan semua itu.
9. FAMAGUSTA (Cyprus): once a top tourist destination, now a ghost town
Varosha adalah sebuah daerah yang tidak diakui oleh republic Cyprus Utara. Sebelum tahun 1974 Turki menginvasi Cyprus, daerah ini merupakan daerah wisata modern di kota Famagusta. Pada tiga dekade terakhir, kota ini ditinggalkan dan menjadi kota mati. Di tahun 1970-an, kota ini menjadi kota tujuan wisata utama di Cyprus. Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para wisatawan, kota ini membangun berbagai bangunan mewah dan hotel.
Ketika tentara Turki menguasai daerah tersebut, mereka menjaga dan memagari daerah tersebut, tidak boleh ada yang keluar masuk kota tersebut tanpa seijin dari tentara Turki dan tentara PBB. Rencana untuk kembali mengembalikan Varosha ke tangan kendali Yunani, namun rencana tersebut tidak pernah terwujud. Hampir selama 34 tahun kota tersebut dibiarkan dan tidak ada perbaikan. Perlahan bangunan-bangunan tersebut hancur, metal mulai berkarat, jedela pecah, dan akar-akar tumbuhan menembus dinding dan trotoar. Kura-kura bersarang di pantai yang ditinggalkan. Di tahun 2010 Pemerintahan Turki bermaksud untuk membuka kembali Varosha untuk para turis dan kota kembali bisa didiami dan akan menjadi salah satu kota yang paling berpengaruh di uatara pulau.
10. AGDAM (Azerbaijan): once a 150,000 city of people, now lost

Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran.
0 komeng:
Post a Comment